PENDIDIKAN PENGHARGAAN
penghargaan adalah salah satu alat
pendidikan, jadi dengan sendiri nya penghargaan yaitu alat untuk mendidik anak-
anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya dihargai.
Selanjutnya, pendidik juga bermaksud juga supaya dengan penghargaan itu anak
menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi
yang telah dapat dicapainya. Dengan kata lain, anak menjadi lebih keras
kemauannya untuk bekerja atau berbuat yang lebih baik lagi.Jadi maksud penghargaan
itu yang terpenting bukanlah hasilnya yang dicapai seorang anak, melainkan
dengan hasil yang telah dicapai anak itu, pendidik bertujuan membentuk
kata hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pada anak itu.(Ngalim
Purwanto,2007:182). Berikut merupakan beberapa contoh penghargaan yang
sederhana :
Ø Guru mengangguk-angguk tanda
senang dan membenarkan suatu jawaban yang diberikan oleh seorang anak.
Ø Guru memberikan kata-kata yang
menggembirakan ( pujian).
Ø Pekerjaan dapat juga menjadi suatu
penghargaan. Contoh , “ Engkau akan segera saya beri soal yang lebih sukar
sedikit Ali, karena yang nomor 3 ini rupa-rupanya agak terlalu baik engkau
kerjakan.”
Ø penghargaan yang ditunjukan kepada
seluruh kelas sering sangat perlu. Misalnya,” Karena saya lihat kalian telah
bekerja dengan baik dan lekas selesai, sekarang saya ( bapak guru ) akan
mengisahkan sebuah cerita yang bagus sekali.” Ganjaran untuk seluruh kelas
dapat juga bernyanyi atau pergi berdamawisata.
Ø penghargaan juga dapat berupa
benda-benda yang menyenangkan dan berguna bagi anak-anak. Misalnya pensil, buku
tulis, gula-gula atau makanan yang lain.(Ngalim Purwanto, 2007:183)
A.
Pengertian Pendidikan Penghargaan
Ramayulis mengemukakan bahwa penghargaan
merupakan suatu yang menyenangkan yang dijadikan hadiah bagi anak yang
berprestasi baik dalam belajar ataupun sikap prilaku. Yang terpenting dalam
penghargaan adalah hasil yang dicapai oleh anak, dan dengan hasil tersebut
pendidikan dapat membentuk kata hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih
keras pada anak tersebut. Dengan kata lain, penghargaan merupakan tindakan dari
pendidik yang berfungsi memperkuat penguasaan tujuan pendidikan.
Penghargaan adalah salah satu alat
pendidikan. Jadi, maksud dari Penghargaan ialah sebagai alat untuk mendidik
supaya anak merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapatkan
penghargaan. Dengan demikian anak akan lebih keras lagi kemauannya untuk
bekerja atau berbuat yang lebih baik lagi.
Dalam pemberian penghargaan, ada
penguatan yang diberikan pendidik kepada siswa. Melalui ketrampilan dasar
mengajar dalam bentuk ketrampilan verbal dan non verbal. Penguatan verbal
adalah penguatan yang diungkapkan dengan kata-kata, baik kata-kata pujian dan
penghargaan atau kata-kata koreksi.
Misalnya kata-kata benar, bagus,
baik, tepat dan lain sebagainya. Sedangkan ketrampilan non verbal adalah
penguatan yang diberikan pendidik melalui ungkapan atau melalui bahasa isyarat.
Seperti anggukan kepala, jempol dan lain sebagainya. Melalui kata-kata itu maka
siswa akan merasa puas dan tersanjung dan berbesar hati.
Penghargaan yang diberikan oleh
pendidik kepada peserta didik secar tepat dan bijaksana akan mampu membuat
sikap toleransi dan saling menghargai kepada peserta didik. Penghargaan juga
mampu mempererat ikatan antara pendidik dengan peserta didik. Oleh sebab itu,
guru dituntut mampu melaksanakan ketrampilan-ketrampilan mengajar dengan baik
dan tepat.
Penghargaan harus diberikan pada
saat yang tepat, yaitu segera sesudah anak didik berhasil (jangan ditunda),
jangan diberikan janji, karena akan dijadikan sebagai tujuan kegiatan. Seorang
pendidik juga harus menyesuaikan dengan perbuatan-perbuatan atau pekerjaan anak
didik. Jangan sampai menebalkan sifat materialis pada anak didik, kemudian
pendidik juga harus menghilangkan anggapan anak didik terhadap upah atau balas
jasa atas perbuatan yang dilakukan.
Dalam buku teori kepribadiannya
Syamsu Yusuf dkk mengatakan bahwa penghargaan dari orang lain seperti
pengakuan, perhatian akan mampu menimbulkan rasa percaya diri akan kemampuan
dan penampilannya, menjadi lebih kompeten dan produktif dalam semua aspek
kehidupan.
B.
Penghargaan Seni (Apresiasi Seni)
a. Pengertian
Penghargaan Seni (Apresiasi Seni)
Menurut etimologi (segi bahasa), apresiasi berasal dari Bahasa
Latin, “appretiatius” yang berarti suatu penghargaan atau penilaian.
Selain itu, di dalam Bahasa Inggris kita mengenalnya dengan “appreciate”
yang artinya melihat karya, menentukan nilai, menikmati ,menyadari keindahan,
dan menghayatinya.
Apresiasi
ialah proses penilaian atau penghargaan positif yang diberikan seseorang
terhadap suatu karya.
Karya ialah
suatu kegiatan yang dilakukan manusia dan membuahkan hasil.
Seni adalah
suatu strategi yang digunakan manusia dengan cara mengimajinasikan ide,
gagasan, dan inspirasi menjadi nyata agar dapat dilihat/diketahui oleh publik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa apresiasi karya seni adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menilai suatu karya seni. Penilaian tersebut dapat berupa
mengenali, menilai, mengakui, dan menghargai nilai seni yang terdapat pada
karya seni tersebut. Dengan kata lain, seseorang akan menilai suatu karya seni
baik dengan cara melihat, menikmati, mendengar, menilai, menghayati, menjiwai
maupun membandingkan karya satu dengan lainnya.
Menurut Brent G. Wilson (buku : Evaluation of Learning in Art Education),
apresiasi memiliki 3 domain (konteks), yaitu :
§ Feeling (Perasaan) : berkaitan dengan perasaan mengenai suatu keindahan.
§ Valuing (Penilaian) : berkaitan dengan nilai karya seni.
§ Emphatizing (Empati) : berkaitan dengan penghormatan/penghargaan terhadap
dunia seni dan profesi (pelukis, pepatung, pemahat, pegrafis, pedesain, pekria,
dan lain sebagainya).
b. Tujuan dan Manfaat
Penghargaan (Apresiasi Seni)
Apresiasi seni sangat bermanfaat bagi suatu bangsa, karena dengan kita ikut
mengapresiasi, maka secara tidak langsung kita telah ikut mengembangkan
kemampuan seseorang. Pengembangan tersebut bisa didapat baik melalui kemampuan
pikiran, tindakan dan pengembangan kepribadian seseorang.
Tujuan pokok (utama) dari apresiasi seni yang sebenarnya adalah agar publik
tahu maksud dan tujuan dari pembuatan karya seni tersebut. Akhirnya, masyarakat
pun dapat menilai, menanggapi dan menikmati suatu karya seni yang telah
ada.
Adapun
tujuan akhir apresiasi seni antara lain yaitu :
·
Untuk
mengevaluasi dan mengembangkan nilai keindahan karya seni ;
·
Untuk
mengembangkan daya kreasi dan imajinasi ;
·
Untuk
menyempurnakan karya seni.
c. Fungsi
Penghargaan (Apresiasi Seni)
Ketika kita mengapresiasi karya, kita tentu perlu tahu apa sebenarnya
fungsi dari mengapresiasi. Adapun fungsi tersebut antara lain :
· Sebagai
sarana meningkatkan rasa cinta terhadap karya anak bangsa Indonesia, sekaligus
peduli terhadap sesama.
· Sarana untuk
penilaian, penikmatan, empati, hiburan dan edukasi.
· Sebagai
sarana untuk mengembangkan kemampuan manusia dalam beberapa hal.
Selain itu, apresiasi juga mampu menimbulkan hubungan
timbal-balik yang positif antara penikmat karya seni (apresiator) dan
pembuat (seniman). Karena hal inilah, diharapkan seniman mampu
menciptakan karya seni yang jauh lebih baik dan berkualitas dari sebelumnya.
d. Jenis
Penghargaan (Apresiasi Seni)
Apresiasi
seni dibedakan menjadi 2, yaitu :
· Apresiasi
pasif : apresiasi yang umumnya dilakukan oleh orang yang masih awam terhadap seni,
namun memiliki minat yang baik terhadap suatu karya seni.
· Apresiasi
aktif : apresiasi yang muncul setelah menilai suatu karya seni.
e.
Tingkatan Penghargaan (Apresiasi Seni)
·
Apresiasi
empatik : suatu sikap apresiasi yang menilai karya seni dengan tangkapan indrawi
saja. Dengan kata lain, penilaian baik dan buruknya suatu karya dilakukan
dengan pengamatan semata. Biasanya, apresiasi jenis ini dilakukan oleh orang
awam yang kurang mengerti dunia seni.
·
Apresiasi
estetis : sikap apresiasi yang menilai keindahan karya seni disertai pengamatan dan
penghayatan yang lebih mendalam.
·
Apresiasi
kritis : apresiasi yang menilai karya seni dengan mengklasifikasi, mendeskripsi,
menjelaskan, menganalisis, menafsirkan/menginterpretasi dan mengevaluasi serta
menyimpulkan hasil pengamatannya secara akurat dan bertanggung jawab. Dengan
kata lain, apresiasi ini dilakukan dengan cara ilmiah dan lebih bersifat
keilmuan. Biasanya dilakukan oleh kritikus yang memang sudah mendalami bidang
tersebut.
Sumber:http://ajifahrezi.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-penhargaan-dalam-pendidikan.html
http://repository.uin-suska.ac.id/4514/3/BAB%20II.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar